Rabu

Suka dan Duka Adalah Pelajaran DariNya...


Hati adalah kumpulan keadaan yang selalu berubah setiap waktu. Kadang ia menjadi gembira dan bersuka. Kadang ia menjadi suka dan berpedih. Begitu selalu sepanjang masa tidak ada habisnya. Hingga kita mencapai batas usia. Jangan hanyutkan dirimu dalam naik-turunnya irama hati. Karena ia hanya akan mengombang-ambingkanmu. Menyebabkan gundah dan was-was, dan jalan masuk bagi bisikan setan ke dalam hatimu.

Sesungguhnya semua keadaan hakikatnya dari Gusti Allah semata. Sukamu, dukamu, tawamu, airmata pedihmu, semuanya adalah anugerahNya untuk melatih jiwa dan hatimu. Tanpa duka, engkau tak pernah dewasa. Tanpa airmata, engkau tak menghargai bahagia...

Terimalah dengan lapang dadamu semua yang IA berikan pada hatimu. Sakit dan gembiramu adalah pelajaran/hikmah yang harus engkau pahami. Jangan berlarut dalam duka, jangan terlena dalam suka. PAda setiapnya ada makna tersembunyi, yang hanya bisa dilihat dengan mata jiwa.

Gusti Allah Maha Halus dalam mengajarkan hamba-hambaNya. IA sisipkan rahasia-rahasiaNya dalam setiap kejadian, agar hamba-hambaNya dapat mengambil pelajaran yang dalam yang harus dibaca dan diresapi artinya secara perlahan. Untuk jadi pegangan perjalanan kehidupan.

Pedih, ceria, duka, tawa...adalah keadaan hati yang senantias berubah dan terus berubah sepanjang masa. Hingga usia kita tiba di akhirnya. Janga larut, jangan terlena, jangan hanyut dalam perasaan. Ambil hikmah dan pelajaran. Dalam dukamu ada cerita mulia. Dalam sukamu ada kisah mulia. Cari dan temukan kemuliaan itu dengan keikhlasan penerimaan kepada semua takdirNya!

.....

Ikhlas Kita...

Ikhlas adalah meyakini, bahwa semua yang diberikan olehNya adalah yang terbaik untuk kita. Meskipun terlihat pedih dan berat untuk dijalani, tetapi semuanya untuk kebaikan ruh dan jiwa kita. Hamparan kenyataan yang diberikan olehNya adalah jalan terbaik bagi jiwa makhluqNya. Tanpa terkecuali. Maha Suci Gusti Allah yang memelihara alam semesta ini mulai dari alam kecil hingga alam raya yang sebesar2nya.

Keikhlasan kita akan membuka hati kita kepada cahayaNya, yang memancar menerangi relung jiwa kita. Menjadi penerang bagi perjalanan kita dalam melintasi kehidupan ini.
Ikhlas dalam berkehidupan, adalah ikhlas melihat dan menerima semua ketetapanNya. Baik maupun buruk di mata manusia. Semuanya bukanlah percuma, karena semuanya diciptakan Alloh untuk kebaikan yang paripurna buat manusia. Semuanya.

Lupakan Saja...


Kesalahan sebesar apapun janganlah menghalangi dirimu dari berbaik sangka kepadaNya, karena tak ada dosa yang terlalu besar di hadapan keMaha Rahmaan dan RahiimanNya. Jika kita masih mengandalkan amal kita dalam mengharapkan kasihsayangNya, maka kita akan menjadi pesimis dan patah harapan manakala kita berbuat salah sementara amal kita rasanya baru sedikit. Padahal kepadaNya lah kita semestinya bergantung. Karena mengandalkan amal, malah bisa melahirkan rasa kesombongan spiritual. Menyandarkan diri kepada amal dan ketaatan kita yang banyak, malah bisa melahirkan perasaan paling benar dan paling dekat kepadaNya.

Gusti Allah lah yang Maha Berkehendak, dan IA berkehendak memilih siapapun yang IA kehendaki. Kesalahan yang kita alami hanyalah peringatan untuk memperkuat kesadaran kita sebagai hamba yang penuh kelemahan dan kelalaian. Ketersesatan kita adalah pembangkit kesadaran akan kehendak, rahmat, dan kemurahanNya. Kebesaran ampunan Gusti Allah tidak bisa dilampaui oleh seluruh dosa-dosa hambaNya. Ampunan Gusti Allah lebih agung, lebih besar, lebih kinasih pada hamba-hambaNya yang bertobat.

Maka, lupakanlah kesalahan dan ketersesatan di masa lalumu. Menyebut-nyebut suasana musim kemarau di tengah musin hujan, sama halnya dengan musim kemarau itu sendiri. Taubat adalah melupakan dosa-dosa masa lalumu. Bagaimana bisa, hati yang telah dipenuhi oleh asmaNya dan mengingat kasihsayangNya akan mengingat selainNya??...

.

Sabtu

Dalam Pemeliharaan Paripurna

Gusti Allah lah yang telah menciptakan alam semesta ini, mulai dari makhluq yang terkecil hingga yang memenuhi alam raya. IA Maha berkuasa untuk memelihara semuanya sebaik-baiknya, dan ilmuNya meliputi apa-apa yang tampak maupun yang tidak nyata

Gusti Allah lah yang Maha kaya, Yang menjamin rizki semua makhluqNya..bahkan menghidupi semut2 yang engkau temui di kamar mandimu. Apa yang mereka makan dari sana? Mereka terus berkembang biak dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, dan sepanjang masa hidupnya...

Gusti Allah memelihara kita. Dalam kebaikan yang paling paripurna. Untuk kebaikan bagi aku, engkau dan semua...


.

Kamis

diam...dan saksikan keindahan...


Sesungguhnya setiap titik pada lintasan hidupmu adalah dalam rencana azaliNya. Setiap lintasan, setiap persimpangan dan persinggungan, adalah dalam kehendak dan rencanaNya yang paripurna. Setiap perjumpaan, kebersamaan, dan perpisahan bukanlah ketidaksengajaan. Takdir kita...adalah hasil dari bertumpuknya ketetapan, yang saling berhubungan dengan sarana sebab akibat. Kita merasa memilih dengan pengetahuan dan akal kita, tapi dalam keMahapengetahuanNya....semua "pilihan" adalah titik semata...

Rencana dan ketetapan-Nya tidak mungkin bisa ditolak oleh siapapun, juga tidak akan bisa dihalang-halangi oleh apapun. Menyerahlah, niscaya engkau akan bisa nyaman beristirahat. Engkau boleh saja menolak adanya malam dan siang, namun malam tetap akan menjelang, meski engkau membencinya, begitu pula siang. Keduanya tetap akan datang bagaimanapun sikapmu. Begitulah takdir akan terus berjalan, suka atau ndak suka.

Jika tiba malam kefakiran, maka terimalah dan ucapkan selamat tinggal kepada siang kekayaan. Jika datang malam kesakitan, maka terimalah dan ucapkan selamat tinggal kepada siang kesehatan. Jika tiba malam yang kau benci, maka terimalah dan ucapkan selamat tinggal pada siang yang kau sukai. Sambutlah malam sakit dan derita, kefakiran, kerendahan dan kehancuran kehormatanmu dengan hati yang lega. Jangan menolak apapun yang telah ditetapkanNya, karena engkau akan binasa, bahkan imanmu akan sirna, hatimu akan kotor ternoda. Jangan memberontak atau meronta, karena nuranimu akan nelangsa.

Memohonlah kepadaNya agar membuat kita ridla dengan keputusanNya dan sabar dengan apa yang kita alami. Penderitaan, kesalahan, dan ketersesatan..adalah jalan sebab kepada rasa butuh kita, sehingga kita mau bertaubat dan berdoa kepadaNya, menangis dan mendamba kedekatan serta perhatianNya. Bersikap tenanglah di hadapan takdirmu.

Diam... Niscaya akan kau saksikan keajaiban-keajaiban terungkap kepadamu. Diam... Maka akan kau saksikan bagaimana Gusti Allah mengubahmu, membolak-balik dirimu... dan mengurai keindahan dari balik semua yg berlaku...

.